Laman

Sabtu, 23 Januari 2016

Pantai Kedung Tumpang - Pantai Lumbung - Pantai Kelinci

Lumbung, Kelinci, dan Kedung Tumpang adalah 3 pantai di daerah Pucang Laban, Tulung Agung, Jawa Timur. Ketiganya bertetangga hanya berjarak sekitar 1000-2000 meter.

Jalan menuju tiga pantai ini melalui Kota Tulung Agung menuju ke Bukit Luk Songo (bukit kelok sembilan), lalu ke Pasar Puser dan ke arah Desa Pucang Laban. Akses menuju pantai ini masih sangat terbilang sulit di karenakan kita harus melalui jalur macadam (jalan yang masih berbatuan) serta jalan menuju kesana sangat berlika-liku.

Setelah sampai, ada sebuah home stay kecil bernama Home Stay Pak Kentung, disampingnya ada sebuah lapangan parkir besar, di lapangan itulah pemberhentian mobil terakhir, karena setelah home stay ini jalanannya sudah tidak bisa lagi dilalui oleh mobil jika ke arah Pantai Kedung Tumpang. Kalian harus naek ojek motor trail. Tapi seru bangeeet loh sambil liat kerennya view pegunungan Desa Pucang Laban langsung berbatasan sama Laut Selatan Pulau Jawa, abang ojek nya juga udah kaya anak-anak balapan motor trail gitu hahaha

Tapi, karena destinasi pertama kita adalah Pantai Lumbung, mobil masih bisa melaju sampai parkiran Pantai Lumbung. Dari parkiran kita masih harus melakukan trekking kurang lebih sekitar 1500 mdpl dengan jalur yang cukup landai. Setelah itu, turun sekitar 500 meter dengan kecuraman hampir 70 derajat.






Kedua, kita lanjut ke tetangga sebelah si Pantai Kelinci. Dari Pantai Lumbung, kita harus trekking lagi sampai sekitar 2 km dengan jalur yang mulai agak ekstrim di tengah hutan sampai terlihat karang-karang besar di Pantai Kelinci. Ombak di pantai ini sangat besar, angin pun sangat kencang, pasirnya agak kasar tapi pantainya cukup bersih.









Ketiga, kita lanjut ke destinasi ketiga yang kita paling tunggu-tunggu si Pantai Kedung Tumpang! Dari Pantai Kelinci kita harus trekking lagi sekitar 700 meter.
Kalo Nusa Penida di Bali punya Kolam Renang Alami Angel's Billabong, nah Pantai Kedung Tumpang ini juga punya dan gak kalah keren. Tapi kalian jangan harap bisa nemuin pasir di pantai ini. Seluruh permukaan pantai ini di cover dengan rock coral yang tajam-tajam dan terjal, gak lupa juga dengan cekungan-cekungan air di antara karang-karangnya.





Oiya, ketiga pantai ini ga diperbolehkan berenang yaa. Kalau kalian ingin berenang bisa di kolam renang alami Pantai Kedung Tumpang saja. Saran dari aku, kalau ingin kesini pakai sepatu aja untuk trekking nya, tapi bawa sendal jepit juga buat main-main pasir dan ombak di Pantai Lumbung dan Pantai Kelinci nya. 



Rabu, 06 Januari 2016

Senja Itu Lagu


Satu hal lagi yang membuat bersyukur
Keindahan itu gratis
Dikagumi saat wudhu sholat maghrib
Diresapi tuk terapi kedamaian

Jika senja itu lagu seriosa
Pastilah Allah penyanyi-nya
Yang maha perfeksionis
Menyajikan ciptaan-Nya

Sambil bersimpuh di sajadah
Menghabiskan tiap per sekian detiknya

Jika senja itu lagu klasik kontemporer
Ia larut dalam konser-Nya
Tak sadar itu menentramkan
Asa seorang gadis pemimpi

Sambil mengangkat dua tangan
Menyiratkan impian perasaan

Gadis itu kehilangan pesiarnya
Ingin kembali berlayar lagi
Tapi takut tenggelam lagi
Tak terfokus tujuannya
Entah dimana pelabuhannya
Titik jangkarnya masih rahasia senja
Tak terdeteksi radar lagu nya

Yang ia tahu hanya setengah hatinya
Akan bertemu setengahnya
Yang ia yakin hanya lirih hatinya
Akan dihapus pemiliknya



⤵⤵⤵
Yeay setelah sekian lama ga ngarang puisi abal-abal di blog, akhirnya ngarang lagi. Maafkan jika cukup absurd. Saya masih akan terus belajar, untuk menjadi super kacau dan lebih berantakan.


Selasa, 05 Januari 2016

Kau Dan Aku Hidup Dalam Rahasia

Jika perasaan mempunyai satuan dan bahagia mempunyai ukuran, maka hidup hanya sekedar pada operasi bilangan tanpa doa dan harapan.

Aku menunggu kiriman cinta dari Tuhan yang dititip lewatmu.

Kau dan aku hidup dalam rahasia. Dalam yakin atas rapal doa-doa. Dalam ilmu-ilmu pada semesta. Begitulah cara Tuhan menjaga kita.

Bertepuk sebelah tangan? Ah itu hanya tentang bebunyian kekaguman. Aku mencintaimu dalam diam. Dalam sakral doa sepertiga malam.

- Abdurrahim Arsyad ( @abdurarsyad ), comic kritis dan religius, ambassador ACT, magister matematika, pecinta buku, dan penggemar tere liye.


Nemu puisi ini di twitter nya bang abdur. Kebetulan pas banget sama suasana di hati dan otak gue sekarang.

Gue termasuk orang yang pemilih banget untuk ngefans sama seorang public figure, banyak standarisasi-nya. Tapi setelah sekitar 2 harian stalker instagram, twitter, dan blognya bang abdur, gue ga mikir panjang lagi buat kagum sama kepribadiannya. Telat banget bang gue baru ngefans sama lu baru-baru ini. Hahahaha