Berikut ini
beberapa tahapan perkembangan ejaan dalam bahasa Indonesia:
- Ejaan van Ophuijsen
Disebut ejaan van Ophuijsen karena
penggagasnya adalah seorang Belanda yang bernama Charles van Ophuijsen. Ia
dibantu Nawawi Soetan Ma’moer dan Muhammad Taib Setan Ibrahim untuk menyusun
ejaan ini pada tahun 1866 yang kemudian resmi diakui pemerintah kolonial pada
tahun 1901.
- Ejaan Republik
Pengganti ejaan van Ophuijsen ini
diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947. Dikenal juga dengan nama ejaan Soewandi
karena penggagasnya adalah Soewanti yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia ke-3.
- Ejaan Melindo
Pengganti ejaan Republik/Soewandi
adalah ejaan Melindo. Ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Ketika itu
Slametmulyana-Syeh Nasir bin Ismail meresmikan ejaan ini dalam sidang perutusan
Melayu dan Indonesia.
- Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan yang dianggap paling sempurna dibandingkan dengan
ejaan-ejaan yang sebelumnya ini diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh
Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No.57,
Tahun 1972.