Laman

Minggu, 28 Agustus 2011

Sebongkah Kemunafikan

Duhai yang pandai berucap
Ungkapkanlah seindah-indahnya dakwah
Jangan hanya kau ungkap segala ghibah
Seakan kau seorang ahli ibadah
Bukan para penghancur dalam bid’ah

Duhai yang memiliki mata...
Berikanlah seiba-ibanya ratapan
Berikan pula sejerit-jeritnya tangisan
Seakan-akan kau baru kalah dalam peperangan
Karena berbongkah-bogkah kemunkaran masih tersimpan
Dalam umat islam melanda kemunafikan

Oh.. Duhai yang mendustai islam...
Kamu semua berasal dari air mani yang suci
Namun di kubur engkau bangkai yang busuk
Bersenanglah saja di dunia ini
Selama kau kuasa
Padahal kuasa Allah tak tertandingi

Berpalinglah saja di bumi ini
Dalam kemegahan harta
Kenikmatan yang didamba
Yang tak ada puasnya tuk diraih
Memamerkan kemolekkan aurat
Menzholimi saudara sesama muslimnya

Tetapi, ketika ringkih jiwa menyentak
Menelusuri dada yang kian menyesak
Menyeret langkah yang kian menapak
Kau rasakan dengan sepenuh hati
Tidakkah kau, merasa senang tertipu??
Dengan menuruti semua bisikan syetan ini

Kau kira dirimu mudah menjawab pertanyaan munkar?
Kau duga dirimu luput siksaan nakir?
Kau pikir dirimu sejuk dalam padang mahsyar?
Kau pikir dirimu tangguh meniti shirotol mustaqim?

Kami saja bersujud kepada Allah
Bumi dan bebatuan pun bertasbih kepadanya
Dia hamparkan tanah lalu bertahta
Dia julangkan gunung dengan sekehendaknya
Awan tebal dan sedalam lautan pun berserah kepada-Nya

Yaa Rabbal ‘arsyil ‘adzhim..
Anta ‘alimul ghoibi wasy syahadah...
Mungkinkah kita kembali pada kejahiliyahan?
Atau ke zaman yang mendekati hari akhir?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar